Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminulllah Usman dan Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin meninjau Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirta Daroy yang terletak di kawasan Lambaro, Aceh Besar, Senin (10/7/2017). Kedatangan orang nomor satu dan dua di Banda Aceh ke sana usai menghadiri pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar di Jantho.
Aminullah dan Zainal disambut langsung oleh Direktur Utama PDAM Tirta Daroy T Novizal Aiyub beserta para direktur dan staf BUMD milik Pemko Banda Aceh tersebut. Turut hadir pula di sana Asisten Pemerintahan, Keistimewaan, dan Kesra Setdako Banda Aceh Bachtiar.
Usai melakukan peninjauan, Aminullah mengatakan kunjungan perdananya ke Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirta Daroy didasari masih banyaknya keluhan masyarakat terkait pelayanan air PDAM di Banda Aceh. “Saya ingin memahami apa yang menjadi kendala selama ini sekaligus ingin bersilaturahmi dengan seluruh direksi dan karyawan PDAM Tirta Daroy.”
“Kedatangan kami ke mari hari ini penting mengingat salah satu janji kami kepada masyarakat pada masa kampanye dulu adalah pada 2019 nanti pendistribusian air sudah merata di Banda Aceh. Untuk mencapai target tersebut, maka berbagai upaya akan kita lakukan bersama, karena air bersih merupakan sektor layanan publik yang utama selain kesehatan dan beberapa sektor lainnya.”
Sebagai perusahaan daerah, ke depan ia berharap PDAM Tirta Daroy dapat memberi income yang lebih besar bagi daerah. Ia pun akan menerapkan reward dan punishment bagi karyawan untuk mendorong kinerja. “Tujuan kita agar masyarakat dapat terlayani akses air dengan baik, dan para karyawan di sini juga dapat merasakan manfaatnya,” katanya.
“Untuk itu saya berharap kita dapat bekerja penuh dedikasi, disiplin, rasa memiliki dan ingin selalu memberikan yang terbaik. Kekompakan dan kebersamaan yang harus selalu kita pupuk untuk dapatkan hasil yang lebih bagus ke depan. Motto PDAM Tirta Daroy jika perlu akan kita ganti: ‘PDAM Tirta Daroy untuk Warga Banda Aceh’ misalnya,” katanya lagi.
Selain itu, ia juga akan memperhatikan sisi manajemen perusahaan, apakah perlu penambahan direksi atau karyawan. “Tahap selanjutnya saya akan turun langsung ke titik-titik yang kerap dikeluhan masyarakat,” kata mantan Dirut BPD Aceh ini.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil peninjauan dan penjelasan dari Dirut PDAM Tirta Daroy, proses pengolahan air di instalasi PDAM Lambaro yang mampu memproduksi 750 liter air per detik ini tidak ada masalah. “Masalahnya lebih pada jaringan pipa dan tekanan air yang rendah, dan ini akan kita cari solusi secepatnya.”
“Pemko Banda Aceh akan mendukung penuh PDAM Tirta Daroy agar masalah air tuntas pada 2019 nanti. Kita akan prioritaskan kawasan-kawasan yang sudah bertahun-tahun belum mendapatkan air dengan maksimal,” sambung Aminullah.
Sementara itu, Novizal Aiyub mengungkapkan secara nasional distribusi air di Banda Aceh di atas rata-rata nasional. “Cakupannya hampir 92 persen, tapi yang mejadi persoalan sekaligus tantangan kita, masyarakat sangat bergantung pada air PDAM karena kualitas air tanah di daerah kita tidak bagus.”
“Kendala teknis yang kita hadapi sekarang semrawutnya jaringan perpipaan termasuk masih besarnya kehilangan air akibat sambungan ilegal sehingga menyebabkan tekanan air rendah. Menjadi dilematis pula karena rata-rata pelanggan kita memakai pompa air. Ke depan dengan pemberlakuan program District Meter Area (DMA), dan sejumlah program lainnya serta dengan dukungan penuh Pemko Banda Aceh, kita yakin pelayanan PDAM Tirta Daroy akan semakin baik,” pungkasnya. (Jun)