Banda Aceh – Perbaikan pipa induk PDAM Tirta Daroy yang bocor beberapa waktu yang lalu akibat pengerjaan proyek Fly Over Simpang Surabaya diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 20 hari.
Perbaikan kerusakan pipa berdiameter 500 mm itu dilakukan bersama dengan pihak pelaksana proyek dengan mengganti jalur perpipaan yang tidak dapat dibongkar lagi sepanjang 200 meter dan menyambungkannya kembali pada dua titik di jalur pipa lama.
Demikian penjelasan Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dalam konferensi pers di balai kota, Senin (13/2/2017). Pada kesempatan itu Illiza turut didampingi oleh Dirut PDAM Tirta Daroy T Novizal Aiyub, Kasatker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Aceh Ahmad Faizal, pihak rekanan dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
“Pengerjaannya kita mulai hari ini, baik penggaliannya, pemesanan pipa ke Medan, hingga proses instalasinya. Kendala utama kita pada pengiriman via darat yang memakan waktu lebih lama karena ada kerusakan jembatan di daerah Aceh Utara,” katanya
Menurut Illiza, kebocoran pipa PDAM di bawah jalur utama fly over tersebut tidak bisa ditangani dengan mudah. “Tapi pagi kami sudah turun ke lokasi. Timbunan jalannya saja mencapai delapan meter dan tidak mungkin dibongkar lagi. Dan tidak mungkin pula kita gali pada titik bocornya langsung, sehingga jalur pipanya harus kita pindahkan yang memakan waktu lebih lama.”
Untuk itu, ia berharap kepada warga kota yang terkena dampak terutama di Kecamatan Syiah Kuala dan sebagian Kuta Alam agar dapat bersabar selama proses perbaikan berlangsung. “Suplai air tersendat karena tekanan air memang dikurangi karena ditakutkan akan berdampak buruk terhadap konstruksi fly over itu sendiri,” katanya lagi.
“Kami mohon maaf kepada masyarakat baik yang kekurangan suplai air maupun yang tidak mendapat suplai air PDAM sama sekali. Insiden ini tidak kita inginkan, mohon pengertian dari masyarakat. Saya dan tim akan mengawal langsung proses perbaikannya hingga selesai,” ungkap Illiza seraya meminta pihak terkait untuk bekerja 24 jam non stop dengan sistem shift dalam memperbaiki kebocoran pipa tersebut.
Sementara itu, di kawasan yang sama sekali tidak mendapatkan suplai air, Illiza memastikan PDAM Tirta Daroy akan memberikan layanan proaktif pendistribusian air dengan armada mobil tangki, baik ke Mushalla dan Masjid maupun ke rumah-rumah warga. “Karena armadanya terbatas, jadwalnya di tiap Mushalla atau Masjid nanti akan kita umumkan kepada masyarakat,” pungkasnya.
Dirut PDAM Tirta Daroy T Novizal Aiyub menambahkan, sebenarnya masa pengerjaan perbaikan pipa bocor tersebut memakan waktu kurang lebih satu minggu. “Yang menjadi kendala adalah penyediaan material perpipaan dan asesorisnya dari luar kota. Kami harus melakukan special ordert erhadap material-material tersebut serta membutuhkan waktu untuk mobilisasinya, ditambah lagi sedang ada jembatan rusak di Aceh Utara. Jadi target kami 20 hari selesai hingga proses instalasi. Kami upayakan lebih cepat.”
Ia mengungkapkan, akibat kebocoran pipa di proyek fly over tersebut, sekira 10 ribu pelanggan PDAM Tirta Daroy di zona cabang Syiah Kuala terkena dampak. “Dari angka tersebut, delapan ribu pelanggan kekurangan volume air, dan dua ribu lainnya mati total. Untuk kawasan yang airnya mati total, kita telah siapkan armada mobil tangki untuk menyuplai air ke lokasi tersebut,” pungkasnya seraya meyebutkan untuk informasi lebih lanjut, pihaknya membuka layanan telepon 24 jam di nomor 081360537581. (Jun)